Selasa, 08 Januari 2013

Geografi Politik





ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMILU LEGISLATI 
PROVINSI BALI TAHUN 2008
(Studi Kasus Pada Prosentase Empat Partai Terbesar)
Sebagai tugas matakuliah Geografi Politik






Oleh :
Davit Fitri Avridianto
(104274036)




UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012






BAB I
PENDAHULUAN
   1.1  Latar Belakang
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby dan lain-lain kegiatan (http://id.wikipedia.org/Pemilihan umum)
         Pemilihan umum merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap negara moderndalam rangka menegakkan sistem demokrasi. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi, dengan pengertian bahwa negara Indonesia dikeloladari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini sejalan dengan bunyi pasal 1ayat 2 UUD 1945 Amandemen keempat yaitu: “Kedaulatan berada di tanganrakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang Dasar”
      Dalam kaitannya dengan Pemilu partai politik sangat diperlukan sebagai wadah aspirasi yang memperjuangkan hak-hak asasi politik rakyat dalam suatu negara. Partai politik sebagai wadah aspirasi bagi para anggotanya yang memiliki tujuan yang sama untuk negaranya. Dalam pelaksanaanya pemilu tentu di pengaruhi beberapa faktor baik faktor manusia maupun faktor fisik yang menimbulkan karakteristik tertentu pada masyarakat. Perbedaan letak geografis serta budaya pada masyarakat akan mempengaruhi pola kehidupan sosial.
Provinsi Bali merupakan daerah dengan kebudayaan masyarakat yang unik serta memiliki kondisi morfologis yang beranekaragam. Hal ini mengakibatkan Provinsi Bali memiliki pola kehidupan masyarakat yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil Pemilihan Umum tahun 2009, provinsi Bali lebih dominan terhadap partai politik tertentu. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk menganalisis faktor-faktor apa yang menpengaruhi hasil pemilu tahun 2009. Untuk itu penulis mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMILU TAHUN 2009 PROVINSI BALI (Studi Kasus Pada Prosentase Empat Partai Terbesar)

      1.2  Rumusan Masalah
a.      Bagaimana hasil  Pemilu Legislatif Provinsi Bali tahun 2009?
b.      Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi hasil pemilu Legislatif Provinsi Bali Tahun 2008?

      1.3  Tujuan
a.      Untuk mengetahui hasil Pemilu Legislatif Provinsi Bali tahun 2008.
b.      Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi hasil Pemilu Legislatif Provinsi Bali tahun 2008

       1.4  Manfaat
a.      Dapat mengetahui hasil Pemilu Legislatif provinsi Bali tahun 2008.
b.      Dapat mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil Pemilu Legislatif Provinsi Bali tahun 2008.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Hasil Pemilu Legislatif tahun 2009
Pemilihan Umum Anggota DPR 2009 diikuti oleh 38 partai politik. Pada 7 Juli 2008, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan daftar 34 partai politik yang dinyatakan lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2009, dimana 18 partai diantaranya merupakan partai politik yang baru pertama kali mengikuti pemilu ataupun baru mengganti namanya. 16 partai lainnya merupakan peserta Pemilu 2004 yang berhasil mendapatkan kursi di DPR periode 2004-2009, sehingga langsung berhak menjadi peserta Pemilu 2009.
Dalam perkembangannya, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa seluruh partai politik peserta Pemilu 2004 berhak menjadi peserta Pemilu 2009, sehingga berdasarkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta No. 104/VI/2008/PTUN.JKT, KPU menetapkan 4 partai politik lagi sebagai peserta Pemilu 2009.
Berikut daftar 38 partai politik nasional peserta Pemilihan Umum Anggota DPR 2009 beserta nomor urutnya.
No Urut
Nama Partai
No Urut
Nama Partai
1
Partai Hati Nurani Rakyat
20
Partai Demokrasi Kebangsaan
2
Partai karya Peduli bangsa
21
Partai Republika Nusantara
3
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
22
Partai Pelopor
4
Partai Peduli Rakyat nasional
23
Partai Golongan Rakyat
5
Partai Gerakan Indonesia Raya
24
Partai Persatuan Pembangunan
6
Partai barisan Nasional
25
Partai Damai Sejahtera
7
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
26
Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia
8
Partai Keadilan Sejahtera
27
Partai Bulan Bintang
9
Partai Amanat Nasional
28
Partai Demokrasi indonesia Perjuangan
10
Partai Perjuangan Indonesai Baru
29
Partai Bintang Reformasi
11
Partai Kedaulatan
30
Partai patriot
12
Partai Persatuan Daerah
31
Partai Demokrat
13
Partai Kebangkitan Bangsa
32
Partai Kasih Demokrasi Indonesia
14
Partai Pemuda Indonesia
33
Partai Indonesia Sejahtera
15
Partai Nasionalindonesia Marhaenisme
34
Partai Kebangkitan Nasional Ulama
16
Partai Demokrasi Pembaruan
41
Partai merdeka
17
Partai Karya Perjuangan
42
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
18
Partai Matahari Bangsa
43
Partai Serikat Indonesia
19
Partai Penegak Demokrasi Indonesia
44
Partai Buruh

Provinsi bali terdiri dari 9 daerah administrasi kabupaten di antaranya kabupaten Badung, Denpasar, Tabanan, jembrana, Buleleng, Bangli, Karangasem, Klungkung dan Gianyar. Berdasarkan Studi Kasus penulis membatasi hasil Pemilu Legislatif provinsi Bali tahun 2008, pada 4 partai dengan prosentasi tertinggi. Berikut daftar 4 partai politik dengan jumlah tertinggi pemilu legislatif provinsi Bali :


NAMA PARIAI
KABUPATEN
DENPASAR
BADUNG
TABANAN
JEMBRANA
BULELENG
HANURA
1026
871
747
553
3734
GOLKAR
6547
7512
4246
3037
6389
PDIP
24345
13131
13726
8443
14736
DEMOKRAT
16904
8556
6154
10805
7906

NAMA PARIAI
KABUPATEN
BANGLI
KARANGASEM
KLUNGKUNG
GIANYAR
HANURA
648
989
1149
1414
GOLKAR
1888
4779
1861
5972
PDIP
11850
6704
3961
15254
DEMOKRAT
2478
4347
2694
6


Peta hasil Pemilu Legislatif provinsi Bali tahun 2009
Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui prosentase hasil suara pemilu Legislatif Provinsi Bali tahun 2008 masing-masing Kabupaten adalah sebagai berikut. PDIP menduduki Jumlah suara terbanyak pada 8 Kabupaten/Kota meliputi Denpasar, Badung, Jembrana, Buleleng, Bangli, Karangasem, Klungkung dan Gianyar. Partai Demokrat memperoleh posisi kedua setelah PDIP meliputi wilayah kabupaten Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Buleleng, Bangli, Klungkung dan Gianyar. Partai Golkar menduduki posisi tiga disetiap kabupaten. Sedangkan partai Hanura memperoleh suara terendah disetiap kabupaten.
2.3 Kondisi Geografis Bali
Berdasarkan Letak Astronomis  Provinsi Bali yang terletak di antara 8°3'40" - 8°50'48" Lintang Selatan dan 114°25'53" - 115°42'40" Bujur Timur, dengan luas wilayah 5,636.66 km2 atau 563.666 ha. Provinsi Bali memiliki 9 Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk pada tahun 2009 mencapai 3.372.880 jiwa (BPS Bali, 2009). Provinsi Bali secara garis besar terbagi menjadi dua bagian (utara dan selatan) karena dibagian tengah Pulau Bali membentang rangkaian pegunungan dari timur sampai di bagian barat.
Dari rangkaian pegunungan tersebut, terdapat dua gunung berapi (Gunung Agung dan Gunung Batur) dan beberapa gunung yang tidak berapi, antara lain: Gunung Seraya, Gunung Patas, dan Gunung Merebuk. Rangkaian pegunungan ini menjadikan daerah bagian tengah menjadi daerah hulu sungai-sungai yang mengalir ke arah utara maupun selatan Provinsi Bali.
Wilayah Bali mempunyai keadaan morfologi yang beranekaragam yang terdiri dari hampir 65% dari luas wilayahnya merupakan daerah perbukitan bergelombang yang mempunyai kemiringan diatas 5 derajat. Wilayahnya meliputi Kabupaten Buleleng, Bangli, Karangasem, tambanan, Badung dan Gianyar. Sisanya dengan prosentase kurang lebih 25% merupakan dataran pantai yang meliputi wilayah Kota Denpasar, Jembrana, dan kelungkung.
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Selain itu mayoritas penduduk Bali bekerja pada sektor pertanian, nelayan dan pariwisata. Hampir 50% dari luas wilayah masing-masing kabupaten penggunaa lahanya digunakan sebagai lahan pertanian kecuali kota Denpasar.

2.4 Profil Partai Politik
1    2.4.1 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
PDI Perjuangan merupakan partai politik yang sebenarnya adalah partai yang secara langsung memiliki tali kesejarahan dengan partai politik masa orde lama. PDI Perjuangan sebenarnya kelanjutan dari Partai Demokrasi Indonesia yang berdiri pada tanggal 10 Januari 1973. Partai Demokrasi Indonesia itu lahir dari hasil fusi 5 (lima) partai politik yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai katolik,Partai Pendukung kemerdekaan indonesia dan Partai Murba yang merupakan gabungan dari Partai Rakyat, dan Partai Rakyat Jelata. Partai Ini merupakan partai yang bersifat Nasionalis Kerakyatan.
      2.4.2 Partai Demokrat
Partai Demokrat didirikan atas inisiatif saudara Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 September 2001. Terilhami dari kekalahan Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan Calon wakfl Presiden dalam Sidang MPR tahun 2001, Pada tanggal 10 September 2001 jam 10.00 WIB Partai Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI oleh saudara Vence Rumangkang, partai ini pertama kali mengikuti pemilu pada tahun 2004 dan memenangkan suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Menjelang Pemilu 2004, popularitas partai ini cukup terdongkrak dengan naiknya popularitas Yudhoyono waktu itu. Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada Pemilu kedua di era reformasi itu
Visi Partai Demokrat bersama masyarakat luas berperan mewujudkan keinginan luhur rakyat Indonesia agar mencapai pencerahan dalam kehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, menjunjung tinggi semangat nasionalisme, humanisme dan internasionalisme, atas dasar ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis dan sejahtera.
Misi diantaranya Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban Warganegara tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan dalam rangka menciptakan masyarakat sipil (civil society) yang kuat, otonomi daerah yang luas serta terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur lebaga perwakilan dan permusyawaratan.

      2.4.3 Partai Golongan karya
Partai GOLKAR bermula dengan berdirinya Sekber GOLKAR di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya 1964 oleh Angkatan Darat untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik. Dalam perkembangannya, Sekber GOLKAR berubah wujud menjadi Golongan Karya yang menjadi salah satu organisasi peserta Pemilu.
Visi Partai Golkar berjuang demi terwujudnya Indonesia baru yang maju, modern, bersatu, damai, adil dan makmur dengan masyarakat yang beriman dan bertakwa, berakhlak baik, menjunjung tinggi hak asasi manusia, cinta tanah air, demokratis, dan adil dalam tatanan masyarakat madani yang mandiri, terbuka, egaliter, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja dan semangat kekaryaan, serta disiplin yang tinggi.
Partai GOLKAR bertujuan untuk mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-Undang Dasar 1945, mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 serta menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang.

      2.4.4 Partai Hati Nurani Rakyat
Sejarah pendirian partai Partai Hanura dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006. Para tokoh tersebut diantaranya Yus Usman Sumanegara, Dr. Fuad Bawazier,Dr. Tuti Alawiyah AS., Jend. TNI (Purn) Fachrul Raz
Tujuan pendirian partai diantaranya menjawab kepedulian dan kecintaan yang mendalam terhadap nasib negara dan bangsa. Menjamin kepastian masa depan bangsa Indonesia yang saat ini tidak jelas arahnya. Partai hanura mempunyai azas
• Ketakwaan; dalam gerak langkahnya senantiasa mendasarkan pada nilai etika dan moralitas atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
• Kemandirian; pribadi yang bermartabat dengan mengutamakan sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk keunggulan bangsa, tanpa harus bergantung pada pihak lain dan terbebas dari intervensi pihak asing.
• Kebersamaan; selalu menjalin keharmonisan dari keberagaman etnis, suku, agama, bahasa, dan adat istiadat.
• Kerakyatan; peka dan tanggap terhadap aspirasi, tuntutan, kondisi, dan harapan rakyat serta konsisten dalam memperjuangkannya.
      • Kesederhanaan; selalu mengedepankan sikap dan perilaku yang bersahaja.

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil Pemilu provinsi Bali tahun 2008
Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif tahun 2009 Partai Demokrasi Iindonesia Perjuangan memperoleh suara terbanyak diseriap Kabupaten. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya sebagai berikut:
     2.5.1 Faktor Fisik
Faktor fisik disini merupakan faktor keadaan Geografi yang meliputi perbedaan morfologi dari suatu daerah. Berdasarkan morfologinya hampir 65% dari luas provinsi Bali merupakan daerah pegunungan atau perbukitan. Hal ini mempengaruhi keaktifan masyarakat terhadap kegiatan pemilu. Masyarakat yang mayoritas bertempat tinggal didaerah pegunungan dipengaruhi oleh faktor jarak serta akses menuju tempat pemungutan suara (TPS). Jika dibandingkan dengan masyarakat yang bertempat tinggal di dataran rendah dengan jarak serta akses yang mudah menuju ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan/perbukitan mempunyai keenganan untuk datang keTPS, sehingga beberapa persen tidak datang ke TPS yang tentunya akan mempengaruhi hasil pemilu.

      2.5.2 Sejarah dan Profil Partai
Partai Demokrasi Indonesia  Perjuangan merupakan Partai yang bersifat Nasionalis. Hal tersebut dapat mempengaruhi pilihan masyarakat. Masyarakat Bali yang mayoritas beragama hindu serta sebagian besar berprofesi sebagai petani, lebih cenderung memilih partai yang bersifat Nasionalis dengan program Prorakyat. Selain itu Bali merupakan tempat yang sering dijadikan sebagai tempat Kongres Partai tersebut, sehingga mempunyai peluang besar untuk dikenal masyarakat Bali. Jumlah kader yang besar sangat membantu partai ini untuk mensosialisakan program-programnya kepada masyarakat Bali, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap hasil pemilu yang menjadikan PDIP memperoleh suara tertinggi disetiap kabupaten provinsi Bali.

     2.5.3 Faktor Manusia
Faktor manusia disini lebih menekankan kepada pengaruh tokoh masyarakat. Orang yang dijadikan tokoh dalam masyarakat mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi pilihan masyarakat dalam pemilu. Seorang tokoh dalam masyarakat dipandang sebagai orang yang terpercaya dan disegani oleh masyarakat salah satunya tokoh agama. Mayoritas penduduk bali beragama Hindu, sehingga tokoh agama disini mempunyai pengaruh yang besar terhadap masyarakat. Banyak tokoh agama di bali yang menjadi kader dari PDIP sehingga sangat mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap Pemilu Legislatif provinsi Bali tahun 2009.

BAB III
PENUTUP
     3.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif provinsi Bali tahun 2009 didapatkan empat partai besar dengan jumlah tertinggi. Diantaranya yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan jumlah suara terbanyak, Partai Demokrat dengan prosentase kedua, Partai Golkar memperoleh posisi ketiga dan Partai Hanura mendapatkan posisi keempat. Kemenangan yang diraih oleh PDIP tersebut disebabkan karena beberapa faktor yang meliputi faktor geografis (jarak dan akses menuju TPS), Profil partai PDIP yang baik di provinsi Bali dan faktor manusia yaitu pengaruh tokoh masyarakat.
     3.2  Saran
Berdasarkan analisis penulis masih banyak kekurangan dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil Pemilu Legislatif provinsi Bali tahun 2009. Untuk itu dibutuhkan data-data yang lebih falid dalam menentukan faktor-faktor tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bali  (diakses Rabu 28 Maret 2012)
http://www.demokrat.or.id/sejarah/ (diakses Rabu 28 Maret 2012)
http://pdippematangsiantar.blogspot.com (diakses Rabu 28 Maret 2012)
http://.Kpubali.com/pemilu_legislatif-2009 (diakses Selasa 27 Maret 2012)



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar