ANALISIS POLA
PERSEBARAN PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI KAWASAN INDUSTRI DESA TLOGOPOJOK KECAMATAN
GRESIK KABUPATEN GRESIK
Vivi Dwi Lestari, Davit Fitri Avridianto, Inaz
Khusnul K, Anang Setyo W
Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Pneumonia merupakan penyebab
kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberculosis di Indonesia. Di Gresik, Pneumonia menjadi penyakit
tertinggi ke 4 pada balita dan terbesar di Kecamatan Gresik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran
serta titik pusat persebaran penyakit
Pneumonia di kawasan Industri Desa Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
Penelitian dilakukan di desa Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif kualitatif.
Analisis yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat (nearest neighbour
analysis) dengan menghitung Nilai T (indeks
penyebaran tetangga terdekat).
Berdasarkan perhitungan menunjukkan bahwa nilai T di Desa Tlogopojok memiliki nilai = 0,013168. Hal ini menandakan bahwa pola persebaran
penyakit pneumonia di Desa Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik adalah mengelompok (Cluster). Untuk sumber penyakit penemonia di Desa Telogopojok berada
pada koordinat layout peta x =
11,91 dan y = 10,65 atau berada pada koordinat Universal Transfer Mercator (UTM) 681779 mT dan 9209107 mU yaitu terletak di Gubernur Suryo Gang VI Kecamatan Gresik.
Kata
kunci : Pneumonia, Kawasan Industri, Pola Persebaran.
ABSTRACT
Pneumonia
is the third cause of death after cardiovascular diseases and tuberculosis in
Indonesia . In Gresik , Pneumonia becomes 4th highest disease in infants and
the largest in the Gresik distric . This research objective is to know the
distribution pattern and central point of Pneumonia in the Industrial area of Tlogopojok
Village,Gresik distric, Gresik region .
The
study was conducted in the village of Subdistrict Tlogopojok Gresik . This
research uses descriptive qualitative research design. In the analysis used
nearest neighbor analysis by calculating the value T ( index dissemination of
nearest neighbors ) .
Based
on the calculations show that the value of T in the Tlogopojok village has
value = 0.013168 . This indicates that
the pattern of spread of pneumonia in the Tlogopojo Village of Gresik District is the cluster . For the
source of the penemonia disease in the Telogopojok village located at
coordinates x map layout= 11.91 and y =
10.65 or be on the coordinates Universal Transfer Mercator ( UTM ) 9209107mT
and 681 779 mU is located in the Gubernur Suryo Gang VI Gresik district.
Key Words:
Pneumonia, Industrial Area, Distribution Patterns.
PENDAHULUAN
Kualitas sumber daya
manusia merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kualitas suatu
negara.Semakin rendahnya kualitas sumberdaya manusia atau dalam hal ini adalah
penduduk maka semakin rendah pula
kualitas
suatu negara tersebut dan begitupun sebaliknya. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah tidak akan berarti apabila
tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang baik.
Salah
satu parameter yang dapat digunakan dalam menentukan kualitas sumber daya
manusia adalah dari aspek kesehatan masyarakat. Masalah kesehatan merupakan
masalah kompleks yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar
kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik
kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2003:146).
Demikian pula pada pemecahan masalah kesehatan itu sendiri, banyak faktor yang
mempengaruhinya.
Salah
satu indikator penting dalam penentuan kualitas kesehatan masyarakat adalah
dengan melihat tingkat kesehatan balita. Baik itu tingkat kematian kualitas
gizi maupun kesehatan balita itu sendiri. Rendahnya kualitas kesehatan balita
menjadi indikator kesejahteraan masyarakat terutama dalam hal pemenuhan
kebutuhan kesehatan balita tersebut. Semakin tingginya tingkat kematian balita
dan rendahnya kualitas kesehatan balita, menunjukkan semakin rendahnya tingkat
kesejahteraan masyarakat terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan kesehatan
balita.
Pneumonia
merupakan penyakit saluran nafas bagian bawah, merupakan penyebab kematian
utama pada bayi usia di bawah lima tahun (Balita), khususnya di negara-negara
berkembang. Menurut Mardjanis (dalam Misnadiarly, 2008:28), Pneumonia adalah
penyakit infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri, merupakan
penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang paling sering menyebabkan
kematian pada bayi dan anak balita. Di seluruh dunia setiap tahun terjadi lebih
2 juta kematian balita karena Pneumonia (kapanlagi.com.2008).
Di
Indonesia, Pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah
kardiovaskuler dan tuberkulosis. Menurut Direktur Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Prof dr
Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K) (dalam Tempo interaktif 2010, mortalitas
Pneumonia pada 2005 mencapai 23,6 persen. Diperkirakan sebanyak 860.000 balita
meninggal setiap tahunnya atau sekitar 98 anak setiap jam. Dari laporan subdit
ispa ditjen p2m-pl depkes RI tahun 2007 (dalam kapanlagi.com 2008), dari 31
provinsi ditemukan 477.429 anak balita dengan Pneumonia atau 21,52 % dari
jumlah seluruh balita di indonesia. proporsinya 35,02 % pada usia di bawah satu
tahun dan 64,97 % pada usia satu hingga empat tahun.
Salah
satu daerah yang memiliki kejadian Pneumonia basar di Indonesia adalah
kabupaten Gresik. Kabupaten Gresik merupakan salah satu wilayah di Jawa timur
yang menjadi wilayah perkembangan kota Surabaya sebagai kota terbesar kedua di
Indonesia. Penyakit Pneumonia merupakan salah satu penyakit utama yang masuk
dalam 10 daftar penyakit utama pada balita di Kabupatan Gresik. Untuk melihat
jelas gambaran penyakit Pneumonia di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada table dibawh ini.
Tabel 1. Penyakit
Pada Balita Di Kabupaten Gresik Tahun 2010
NO
|
NAMA PENYAKIT
|
JUMLAH
|
1
|
Infeksi
akut lain pada saluran pernafasan atas
|
25735
|
2
|
Diare
|
8093
|
3
|
Penyakit
lain pada saluran pernafasa atas
|
5933
|
4
|
Pneumonia
|
5025
|
5
|
Penyakit
kulit alergi/dermatitis/eksim
|
4214
|
6
|
Typus
|
2232
|
7
|
Tonsilitis
|
2093
|
8
|
Acne
vulgaris, piodermi,ulkus tropika
|
1013
|
9
|
Bronkitis
|
890
|
10
|
Disentri,
amubaisis
|
818
|
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Januari - Oktober Tahun 2010
Dari
table diatas diketahui bahwa penyakit peneumonia pada balita di kabupaten Gresik
dari Januari-Oktober tahun 2010 menempati urutan ke empat penyakit tertinggi
pada balita. Ini membuktikan bahwa penyakit ini merupakan salah satu penyakit
utama pada balita di kabupaten Gresik.
Penyakit
Pneumonia di kabupaten Gresik tersebar di seluruh wilayah kabupaten baik di
pusat kota maupun di perdesaan. Dari keseluruhan penyakit Pneumonia yang
terjadi di Kabupaten Gresik, Kecamatan Gresik merupakan kecamatan dengan
kecenderungan terjadinya penyakit Pneumonia yang paling tinggi. Seperti yang
terlihat pada table kecenderungan penyakit Pneumonia di bawah ini :
Tabel 2. Kecenderungan Penyakit Pneumonia di Kabupaten Gresik
Kecamatan
|
2008
|
2009
|
10-Oct
|
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
Wringinanom
|
41
|
1.81
|
64
|
1.20
|
137
|
2.73
|
Driyorejo
|
23
|
1.01
|
277
|
5.18
|
539
|
10.73
|
Kedamean
|
39
|
1.72
|
49
|
0.92
|
30
|
0.60
|
Meganti
|
110
|
4.85
|
52
|
0.97
|
49
|
0.98
|
Cerme
|
219
|
9.65
|
403
|
7.53
|
478
|
9.51
|
Benjeng
|
269
|
11.85
|
435
|
8.13
|
553
|
11.00
|
Balongpanggang
|
31
|
1.37
|
403
|
7.53
|
351
|
6.99
|
Duduk
Sampean
|
15
|
0.66
|
92
|
1.72
|
25
|
0.50
|
Kebumas
|
248
|
10.93
|
251
|
4.69
|
149
|
2.97
|
Gresik
|
909
|
40.04
|
1848
|
34.55
|
1464
|
29.13
|
Manyar
|
0
|
0.00
|
498
|
9.31
|
278
|
5.53
|
Bungah
|
0
|
0.00
|
214
|
4.00
|
209
|
4.16
|
Sedayu
|
16
|
0.70
|
30
|
0.56
|
0
|
0.00
|
Dukun
|
219
|
9.65
|
329
|
6.15
|
486
|
9.67
|
Panceng
|
23
|
1.01
|
0
|
0.00
|
0
|
0.00
|
Ujung
Pangkah
|
83
|
3.66
|
384
|
7.18
|
247
|
4.92
|
Sangkapura
|
25
|
1.10
|
19
|
0.36
|
6
|
0.12
|
Tambak
|
0
|
0.00
|
1
|
0.02
|
24
|
0.48
|
|
2270
|
100.00
|
5349
|
100.00
|
5025
|
100.00
|
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik tahun 2010
Dari tabel diatas
diketahui bahwa selama tiga tahun terakhir terjadi kenaikan kejadian penyakit
Pneumonia pada balita di kabupaten Gresik, Sedangkan kecenderungan penyakit
Pneumonia terbanyak berada di kecamatan Gresik. Dan dari seluruh kejadian
Pneumonia di kabupaten Gresik hampir 29,13% berada di kecamatan Gresik.
Berdasarkan data yang
diperoleh dari puskesmas di Kecamatan Gresik yang berada di kawasan industri diketahui
bahwa Desa Tlogopojok memiliki prevalensi kejadian penyakit pneumonia paling
tinggi (12.48%) dibandingkan dengan desa-desa lainya. Seperti yang terlihat
pada table berikut :
Tabel 3. Data Penderita Pneumonia Balita di Kecamatan Gresik
Puskesmas
|
Desa
|
Jumlah Balita
|
Penderita Pneumonia
|
Prosentase
|
Industri
|
Sido
Kumpul
|
1028
|
70
|
6.81
|
|
Sukorame
|
583
|
62
|
10.63
|
|
Tlogo
Patut
|
353
|
26
|
7.37
|
|
Ngipik
|
172
|
17
|
9.88
|
|
Trate
|
267
|
17
|
6.37
|
|
Karang
Poh
|
419
|
2
|
0.48
|
Nelayan
|
Tlogo
Pojok
|
617
|
77
|
12.48
|
|
Sukodono
|
166
|
4
|
2.41
|
|
Lumpur
|
487
|
21
|
4.31
|
|
K.
Turi
|
527
|
19
|
3.61
|
Sumber :
Puskesmas Nelayan
dan Industri 2010
Dari latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pola Persebaran Penyakit Pneumonia
Pada Balita di
Kawasan Industri Desa Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik”.
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pola persebaran dan titik pusat persebaran penyakit Pneumonia pasa
balita di kawasan industri Desa Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
Selain itu untuk mengetahui daerah mana saja yang menjadi sumber persebaran
penyakit Pneumonia di kawasan industri Desa Tlogopojok. Sehingga dapat
dijadikan sebagai pertimbangan pemerintah Kabupaten Gresik atau dinas terkait
dalam melakuan upaya pencegahan persebaran penyakit Pneumonia khususnya di Desa
Tlogopojok.
METODE
Penelitian
dilakukan di Desa
Tlogopojok Kecamatan
Gresik Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini
adalah penderita penyakit pneumonia pada balita di kawasan industri. Sedangkan sample yang digunakan disini adalah sample
area yang ditentukan secara purposive sampling, yaitu daerah berada di kawasan industri yang diwakili
oleh Desa Tlogopojok. Sampel berjumlah 46
titik merupakan koordinat tempat tinggal penderita hasil plotting. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan observasi.
Dalam analisis pola persebaran
penyakit Pneumonia ini digunakan analisis tetangga terdekat (nearest neighbour analysis) dengan menghitung
Nilai T (indeks penyebaran tetangga terdekat). Sebelum melakukan analisis
tetangga terdekat dibuat peta persebaran penyakit Pneumonia di kawasan industri
Desa Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik terlebih dahulu dengan
mengolah data peta dan data hasil plotting. Pembuatan peta dengan menggunakan
bantuan aplikasi arc view GIS 3.3 dengan langkah pengolahan sebagai berikut :
memasukkan data peta RBI Kabupaten Gresik, reposisi, digitasi, editing, transformasi, labeling, mengubah
theme dengan unique value, dan terakhir membuat layout peta persebaran penyakit
pneumonia pada balita di desa Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
Setelah peta persebaran
penuakit pneumonia sudah dicetak, maka untuk analisis pola sebaran penyakit
pneumonia di Desa Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik digunakan
analisis tetangga terdekat dengan menghitung Nilai T dengan rumus:
Rentangan nilai
T yang berkenaan dengan pola-pola penyebaran
Penyebaran pada ruang atau
wilayah tertentu menurut Sumaatmadja , 1998 adalah
< 1= Menggerombol (cluster pattern), 1 – 2,15 = Random (random pattern) dan > 2,15 =
Tersebar merata (dispersed pattern)
Dalam
menggunakan analisis tetangga terdekat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan batas wilayah yang akan diselidiki
2. Mengubah pola persebaran obyek menjadi pola
persebaran titik
3. Memberikan nomor urut bagi tiap titik untuk
mempermudah analisis
4. Mengukur jarak terdekat yaitu jarak pada garis
lurus antara satu titik dengan titik lain yang merupakan tetangga terdekatnya
dan catat ukuran jarak ini
Untuk mendapatkan titik
pusat persebaran
sumber penyakit
pneumonia di kawasan industry dan kawasan bukan industry di kecamatan gresik
menggunakan persamaan berikut. Persamaan (Erikson, R & J.
Harlin, 1994)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pola Persebaran Penyakit Pneumonia di Desa
Tlogopojok.
Berdasarkan perhitungan jarak tetangga terdekat persebaran
penyakit pneumonia pada balita di Kelurahan Tlogopojok dapat dilihat pada perhitungan berikut:
Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai T di
kelurahan Tlogopojok adalah 0.013168. Hal ini menandakan bahwa pola persebaran
penyakit pneumonia di Desa Tlogopojok adalah mengelompok. Seperti yang
dapat dilihat pada peta
persebaran penyakit pneumonia di Desa Tlogopojok dibawah ini:
Gambar 1. Peta Persebaran Pnemonia Pada Balita Desa Tlogopojok
Berdasarkan anaisis terhadap pola persebaran penyakit
yang telah dilakukan di Desa
Tlogopojok, diketahui bahwa daerah tersebut memiliki
pola persebaran mengelompok dengan nilai (T= 0,013168). Persebaran pneumonia pada balita tersebar
di daerah kawasan pemukiman.
Titik Pusat Persebaran Penyakit Pneumonia di Desa Tlogopojok
Titik Pusat Persebaran
diasumsikan sebagai sumber
penyebaran,
merupakan titik dimana persebaran penyakit Pneumonia tersebut berada. Berdasarkan hasil penelitian
dan pengukuran tetangga terdekat, maka sumber persebaran penyakit pneumonia di
Desa Tlogopojok dapat
dilihat seperti berikut.
Tabel 4. Data Perhitungan untuk Menentukan Titik
Pusat Persebaran Penyakit
Pneumonia di Desa Tlogopojok Kecamatan Gresik
Kabupaten Gresik
No
|
Lokasi Penderita
Pneumonia
|
Koordinat
|
Jumlah Point (w)
|
wi.Xi
|
wi.Yi
|
X
|
Y
|
1
|
1
|
6,5
|
13
|
1
|
6,5
|
13
|
2
|
2
|
7,2
|
12,8
|
1
|
7,2
|
12,8
|
3
|
3
|
6,9
|
12,5
|
1
|
6,9
|
12,5
|
4
|
4
|
7,2
|
12,4
|
1
|
7,2
|
12,4
|
5
|
5
|
7,8
|
12,5
|
1
|
7,8
|
12,5
|
6
|
6
|
7,1
|
11,8
|
1
|
7,1
|
11,8
|
7
|
7
|
7,1
|
11,4
|
1
|
7,1
|
11,4
|
8
|
8
|
7,3
|
11,5
|
1
|
7,3
|
11,5
|
9
|
9
|
7,3
|
11,4
|
1
|
7,3
|
11,4
|
10
|
10
|
8,2
|
11,8
|
1
|
8,2
|
11,8
|
11
|
11
|
9,7
|
11,3
|
1
|
9,7
|
11,3
|
12
|
12
|
9,9
|
12,1
|
1
|
9,9
|
12,1
|
13
|
13
|
11,6
|
11,9
|
1
|
11,6
|
11,9
|
14
|
14
|
11,8
|
12,5
|
1
|
11,8
|
12,5
|
15
|
15
|
12,1
|
11,6
|
1
|
12,1
|
11,6
|
16
|
16
|
12,1
|
11,2
|
1
|
12,1
|
11,2
|
17
|
17
|
12,7
|
11,2
|
1
|
12,7
|
11,2
|
18
|
18
|
13,2
|
11,6
|
1
|
13,2
|
11,6
|
19
|
19
|
12,8
|
10,8
|
1
|
12,8
|
10,8
|
20
|
20
|
13,2
|
10,2
|
1
|
13,2
|
10,2
|
21
|
21
|
13,4
|
10,2
|
1
|
13,4
|
10,2
|
No
|
Lokasi Penderita
Pneumonia
|
Koordinat
|
Jumlah Point (w)
|
wi.Xi
|
wi.Yi
|
X
|
Y
|
22
|
22
|
14,1
|
10
|
1
|
14,1
|
10
|
23
|
23
|
14,3
|
10,1
|
1
|
14,3
|
10,1
|
24
|
24
|
14,4
|
10,5
|
1
|
14,4
|
10,5
|
25
|
25
|
14,6
|
9,8
|
1
|
14,6
|
9,8
|
26
|
26
|
15,6
|
10,4
|
1
|
15,6
|
10,4
|
27
|
27
|
15,7
|
10,2
|
1
|
15,7
|
10,2
|
28
|
28
|
15,8
|
9,9
|
1
|
15,8
|
9,9
|
29
|
29
|
16
|
10
|
1
|
16
|
10
|
30
|
30
|
16
|
9,9
|
1
|
16
|
9,9
|
31
|
31
|
14,8
|
9
|
1
|
14,8
|
9
|
32
|
32
|
14,5
|
9
|
1
|
14,5
|
9
|
33
|
33
|
13,8
|
9,5
|
1
|
13,8
|
9,5
|
34
|
34
|
13,5
|
9,6
|
1
|
13,5
|
9,6
|
35
|
35
|
12,9
|
9,4
|
1
|
12,9
|
9,4
|
36
|
36
|
12,9
|
9,5
|
1
|
12,9
|
9,5
|
37
|
37
|
12,9
|
9,7
|
1
|
12,9
|
9,7
|
38
|
38
|
12,2
|
9,6
|
1
|
12,2
|
9,6
|
39
|
39
|
11,6
|
10,2
|
1
|
11,6
|
10,2
|
40
|
40
|
11,7
|
10,2
|
1
|
11,7
|
10,2
|
41
|
41
|
11,7
|
9,9
|
1
|
11,7
|
9,9
|
42
|
42
|
11,8
|
9,8
|
1
|
11,8
|
9,8
|
43
|
43
|
11,6
|
9,7
|
1
|
11,6
|
9,7
|
44
|
44
|
11,8
|
9,7
|
1
|
11,8
|
9,7
|
45
|
45
|
14,5
|
9
|
1
|
14,5
|
9
|
46
|
46
|
14,2
|
10
|
1
|
14,2
|
10
|
Jumlah
|
548
|
490,3
|
46
|
548
|
490,3
|
Rata-Rata Persamaan I
|
11,91
30435
|
10,65
86956
|
|
11,91
30435
|
10,65
86956
|
Sumber :
Perhitungan Peta
Untuk
mendapatkan sumber penderita pneumonia di Desa Telogopojok, maka dari
perhitungan diatas kemudian dimasukkan ke dalam persamaan II :
WX = 548 : 46= 11,91 WY
= 490,3 :
46= 10,65
Jadi, sumber penderita pneumonia
di Desa Tlogopojok adalah (11,91; 10,65)
Sumber persebaran penyakit pneumonia dalam
hal ini adalah pusat sumber persebaran penyakit pneumonia pada masing-masing
wilayah studi. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan analisis Centrografis
Statistik diketahui bahwa di sumber penderita penemonia di Desa Telogopojok adalah Wx= 11,91 dan Wy= 10,65
dengan koordinat 681779 mT dan 9209107 mU terletak di Gubenur Suryo Gang VI
Kecamatan Gresik.
Sumber persebaran diasumsikan
sebagai tempat yang pertama kali ada penyebaran. Kemudian bergerak kearah tetangga terdekat dari
tertentu. Bila dilihat dari posisinya, pergerakan persebaran di Desa Tlogopojok cenderung lebih merata kesegala arah
terutama ke ara barat dan timur.
KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan menunjukkan bahwa nilai T di Desa
Tlogopojok memiliki nilai T
= 0,013168 maka dapat dikatakan bahwa pola persebaran penyakit pneumonia di kawasan Industri Desa
Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik mengelompok. Untuk sumber penyakit pneumonia di Desa Telogopojok adalah Wx= 11,91 dan Wy= 10,65
dengan koordinat 681779 dan 9209107 terletak di Gubenur Suryo Gang VI Kecamatan
Gresik.
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Kab Gresik. 2010. Data jumlah 10 penyakit terbesar di kabupaten gresik. Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik.
Erikson, R & J. Harlin. 1994. Geographic
Measurement and Quantitative Analysis. New York : Macmillan College Publishing
Company, 866 Third Aveue.
Kapanlagicom.2008.Pneumonia, Penyebab Kematian Balita Nomor Satu. Online. (http://www.kapanlagi.com/a/old/pneumonia-penyebab-kematian-balita-nomor-satu.html,
diakses pada tanggal 16 Maret 2014)
Misnadiarly, 2008. Penyakit infeksi saluran nafas Pneumonia pada anak balita, orang
Dewasa, usia lanjut. Jakarta. Pustaka Obor Populer.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sumaatmaja, N. 1998. Studi Geografi Suatu Pendekatan
dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni.
Tempo Interaktif. 2009. Ada Pneumonia Di Dadaku. Online. (http://www.tempointeraktif.com/ diakses pada tanggal 17 Maret 2014 )